Muliainfo.com, Makassar,--Dalam langkah nyata meringankan beban ekonomi warga, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengumumkan dua program strategis yang langsung menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Program tersebut adalah pemberian seragam gratis untuk siswa SD dan SMP, serta penggratisan iuran sampah secara bertahap. Pengumuman ini disampaikan pada Rabu (23/04/2025) dan langsung menyita perhatian publik.
Munafri menjelaskan bahwa setiap tahun ajaran baru menjadi momen yang cukup menekan bagi banyak keluarga. "Kami tahu, bagi banyak keluarga, membeli seragam sekolah bukan hal yang ringan. Setiap tahun ajaran baru, ibu-ibu harus menyiapkan biaya tambahan yang cukup besar,” ungkapnya.
Program seragam gratis ini, menurutnya, bukan sekadar bentuk bantuan, tetapi juga investasi masa depan dalam pendidikan anak-anak Makassar. Ia menekankan bahwa akses pendidikan yang merata harus dimulai dari pemenuhan kebutuhan dasar siswa.
“Dengan seragam gratis, kami berharap tidak ada lagi anak-anak yang merasa minder datang ke sekolah karena tidak memiliki seragam yang layak. Ini juga upaya kami membangun keadilan sosial sejak dini,” tambah Munafri.
Tak hanya fokus pada pendidikan, Pemkot Makassar juga memperluas perhatian pada aspek lingkungan dan kebersihan kota melalui kebijakan penggratisan iuran sampah secara bertahap. Langkah ini disebut Munafri sebagai upaya konkret untuk mendekatkan pemerintah dengan realitas kehidupan warga.
“Kami ingin memastikan bahwa para ibu memiliki ruang lebih dalam anggaran rumah tangga untuk kebutuhan lain yang tak kalah penting. Memberdayakan keluarga dimulai dari mendengar kebutuhan mereka dan menjawabnya dengan kebijakan yang tepat,” ujarnya.
Kebijakan ini langsung mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak warga menilai, pemerintah kini semakin menunjukkan keberpihakan kepada kelompok rentan, terutama keluarga dengan penghasilan menengah ke bawah.
Salah satu warga, Rahma (34), seorang ibu rumah tangga, menyampaikan rasa syukurnya. “Setiap tahun, saya harus menyisihkan uang dari jauh-jauh hari untuk beli seragam anak-anak. Program ini sangat membantu. Rasanya kami benar-benar diperhatikan,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Hendra (40), seorang buruh harian. Ia menganggap program ini adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah dalam kehidupan masyarakat kecil. “Iuran sampah memang terlihat kecil, tapi kalau setiap bulan dikurangi, itu sangat berarti buat kami,” ujarnya.
Pemerintah Kota Makassar menyatakan bahwa implementasi kedua program ini akan dilakukan dengan pengawasan ketat agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Pendataan siswa dan rumah tangga penerima manfaat telah mulai dilakukan melalui koordinasi dengan pihak sekolah dan RT/RW.
Munafri juga menekankan pentingnya transparansi dan keterlibatan publik dalam pelaksanaan program ini. “Kami ingin masyarakat turut mengawasi. Ini adalah program milik kita bersama,” tegasnya.
Melalui program ini, Pemkot Makassar ingin membangun kultur pemerintahan yang lebih peduli, responsif, dan menyentuh langsung kebutuhan rakyat. “Kami ingin warga merasakan manfaat langsung dari pajak yang mereka bayarkan,” tutup Munafri.
Dengan gebrakan ini, Wali Kota Munafri memperlihatkan arah kebijakan yang berorientasi pada pemerataan kesejahteraan dan penguatan peran keluarga dalam pembangunan kota.
Yahya*