Muliainfo.com, Maros, 20 Januari 2025 – Kebakaran hebat melanda rumah panggung milik Mas'ang (52), seorang guru mengaji, di Lingkungan Panaikang, Kelurahan Leang-leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, pada Senin sore (20/1). Peristiwa tersebut diperkirakan menimbulkan kerugian material hingga Rp 300 juta.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula sekitar pukul 16.30 WITA saat Mas'ang sedang membeli makanan di sekitar rumahnya. Ketika kembali, ia dikejutkan dengan pemandangan api yang sudah melalap bagian atap rumahnya. Panik dan khawatir, Mas'ang segera berteriak meminta bantuan warga sekitar.
Siti Aminah Ansar (30), tetangga yang mendengar teriakan tersebut, langsung keluar rumah dan melihat kobaran api semakin membesar. Hukmawati (44), saksi lainnya, juga turut membantu dengan menghubungi petugas pemadam kebakaran. Upaya awal warga berfokus untuk menyelamatkan barang-barang berharga, namun api terlalu cepat menjalar.
Upaya Pemadaman Api
Petugas dari Polsek Bantimurung, yang dipimpin KA SPKT 1 AIPTU Hadi Susilo, bersama Kanit Reskrim Iptu Suharman Tahir, segera bergerak ke lokasi begitu menerima laporan. Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros dibantu oleh unit dari Kecamatan Bantimurung turut hadir untuk mengendalikan situasi.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.00 WITA setelah hampir dua jam upaya intensif. Namun, seluruh rumah yang terbuat dari kayu tersebut sudah habis terbakar, menyisakan puing-puing dan abu.
Kerugian Akibat Kebakaran
Tidak hanya rumah, sejumlah barang berharga juga ikut hangus terbakar. Beberapa di antaranya adalah dua unit sepeda motor (Honda Scoopy dan Honda X Ride), satu unit sepeda listrik, serta perhiasan emas dengan total berat 24 gram. Perhiasan ini mencakup cincin, gelang, kalung, dan emas batangan.
Korban memperkirakan total kerugian mencapai Rp 300 juta. Kehilangan ini sangat besar, mengingat rumah tersebut juga menjadi tempat Mas'ang memberikan pengajaran agama kepada anak-anak di lingkungan tersebut.
Dugaan Penyebab Kebakaran
Polsek Bantimurung menyimpulkan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, api pertama kali muncul dari salah satu sudut rumah yang memiliki instalasi listrik. Penyebab ini sering terjadi pada rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu dan memiliki instalasi listrik yang sudah berusia lama.
Respon Cepat Aparat dan Pemadam Kebakaran
Kapolsek Bantimurung, AKP Hj. Ema Ratna Ar, menegaskan pentingnya tindakan cepat dalam situasi darurat seperti ini. "Kami segera menuju lokasi untuk memadamkan api dan memastikan keamanan di sekitar TKP. Selanjutnya, kami akan mendalami penyebab kebakaran untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian lain," ujar Ema.
Selain pemadaman, petugas juga mengamankan lokasi untuk mencegah kerumunan warga yang berpotensi mengganggu proses evakuasi dan pemadaman. Langkah ini dinilai efektif dalam mengendalikan situasi agar tidak semakin kacau.
Imbauan kepada Warga
Kepolisian setempat mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing. “Pastikan instalasi listrik dirawat dan diperiksa secara berkala, terutama untuk rumah-rumah yang sudah berusia tua atau terbuat dari bahan yang mudah terbakar,” kata Kapolsek.
Ia juga mengingatkan warga untuk selalu siap menghadapi situasi darurat dengan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di rumah mereka sebagai langkah preventif.
Solidaritas Warga Setempat
Di balik musibah ini, solidaritas warga setempat terlihat sangat kuat. Para tetangga bahu-membahu membantu Mas'ang dan keluarganya. Mereka juga memberikan bantuan sementara berupa makanan dan pakaian.
Saat ini, Mas'ang dan keluarganya terpaksa tinggal di rumah kerabat mereka hingga ada upaya pemulihan lebih lanjut. Dukungan dari warga sekitar menjadi penghibur di tengah kesedihan akibat kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Pengingat Pentingnya Kewaspadaan
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya korsleting listrik. Dengan banyaknya rumah panggung yang terbuat dari kayu di daerah tersebut, risiko kebakaran selalu mengintai.
Kewaspadaan tidak hanya soal kondisi rumah, tetapi juga kesiapan dalam menghadapi situasi darurat. Musibah seperti ini mengajarkan pentingnya gotong-royong dan saling membantu antarwarga.
Penanganan Lanjutan
Pihak berwenang menyatakan akan terus melakukan pendataan dan memberikan dukungan kepada korban. Harapannya, kejadian serupa tidak terulang di masa depan melalui peningkatan kesadaran masyarakat dan tindakan pencegahan yang lebih baik.
(Syamsir)