Muliainfo.com, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengajak Muhammadiyah untuk lebih aktif mengawal jalannya pemerintahan dan berkontribusi dalam penyusunan regulasi penting, khususnya terkait upaya pencegahan perilaku menyimpang seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Ajakan ini disampaikan Munafri saat menghadiri acara Syawalan 1446 Hijriah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Makassar di Masjid Al Markaz Al Islami, Sabtu (26/4/2025).
Dalam sambutannya, Munafri menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan ormas Islam dalam membangun Makassar menjadi kota yang lebih baik dan beradab.
“Pada kesempatan ini, izinkan kami atas nama Pemerintah Kota mengajak Muhammadiyah untuk bersinergi membangun kota yang kita cintai ini, Makassar,” ujar Munafri di hadapan para hadirin.
Munafri menegaskan, kehadirannya dalam acara tersebut bukan sebatas formalitas, melainkan wujud nyata tanggung jawab moral sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah.
Sebagai Ketua Partai Golkar Makassar, Munafri mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Muhammadiyah yang sudah terjalin sejak lama.
Ia juga mengenang peran besar Muhammadiyah dalam mengantarkan dirinya dan Aliyah Mustika Ilham (pasangan MULIA) meraih kemenangan pada Pilwali Makassar 2024.
“Di sana, peran Muhammadiyah sangat besar. Kehadiran kami hari ini juga sebagai bentuk rasa terima kasih dan keinginan berbagi tanggung jawab dalam membangun Makassar,” ucap Ketua IKA FH Unhas itu.
Lebih lanjut, Munafri menyoroti berbagai fenomena sosial yang belakangan mengkhawatirkan, terutama terkait perilaku menyimpang di tengah masyarakat.
Ia mengungkapkan keprihatinannya atas insiden di tempat hiburan malam yang mempertontonkan perilaku sesama jenis secara terbuka.
Menurut Munafri, jika perilaku seperti ini dibiarkan, maka akan menjadi ancaman serius bagi pembentukan karakter generasi muda di masa depan.
“Bagaimana kita mau membina generasi emas kalau adab dan budi pekerti mulai diabaikan?” tegasnya.
Karena itu, ia mengajak Muhammadiyah mengambil peran strategis sebagai kontrol sosial dan benteng pertahanan moral masyarakat.
Munafri juga mengungkapkan, Pemerintah Kota Makassar saat ini tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang pencegahan LGBT.
Dalam proses penyusunannya, ia berharap Muhammadiyah dapat memberikan masukan dan referensi terbaik agar regulasi ini menjadi lebih kuat dan efektif.
“Kami mohon bantuan Muhammadiyah untuk ikut aktif dalam perumusan Perda ini,” pintanya.
Menurut Munafri, persoalan LGBT mungkin terlihat kecil saat ini, namun bila dibiarkan akan menjadi bom waktu yang merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Ia menekankan bahwa upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan menguatkan regulasi serta meningkatkan kesadaran sosial di semua lapisan masyarakat.
“Saatnya kita bertindak sebelum masalah ini membesar dan sulit dikendalikan,” tambah Munafri.
Tak hanya soal regulasi, Munafri juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam seluruh aspek pembangunan kota.
Ia percaya, keterlibatan organisasi masyarakat, khususnya Muhammadiyah, sangat vital dalam menciptakan Makassar yang lebih beradab dan bermartabat.
“Kami yakin banyak ide dan gagasan luar biasa dari Muhammadiyah yang dapat menjadi energi besar untuk kemajuan Makassar,” tutup Munafri.
Acara Syawalan tersebut dihadiri ratusan warga Muhammadiyah, tokoh masyarakat, serta jajaran pejabat Pemerintah Kota Makassar, yang diakhiri dengan doa bersama untuk keberkahan dan kemajuan kota.
Yahya*