09 Mei 2025

Makassar Tampil Mempesona di APEKSI 2025: Perpaduan Budaya, Teknologi, dan Semangat Kolaborasi

Tags

 



Muliainfo.com, Surabaya — Kota Makassar kembali mencuri perhatian dalam ajang Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 yang digelar di Surabaya. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan tampak jelas saat Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, meninjau langsung booth Pemerintah Kota Makassar, Kamis (8/5/2025).


Dengan langkah mantap dan senyum bersahaja, Aliyah menyapa satu per satu penjaga stand dan pengunjung yang datang. Ia menyempatkan diri berdialog singkat dengan tim kreatif dan pelaku UMKM yang terlibat dalam pameran, memberikan apresiasi dan motivasi atas kerja keras yang ditunjukkan.


Booth Kota Makassar tahun ini mengusung tema “Makassar, The Old and The New” dengan tagline “Kota Adaptif”. Konsep ini menggambarkan Makassar sebagai kota yang dinamis, modern, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai sejarah dan budaya lokal. Tema tersebut sejalan dengan semangat APEKSI yang mendorong kolaborasi dan inovasi antar pemerintah kota.


“Ini luar biasa. Booth ini tidak hanya cantik dari sisi desain, tapi juga sarat makna. Makassar menunjukkan bahwa modernitas dan tradisi bisa berjalan beriringan,” ujar Aliyah dengan penuh kebanggaan.


Beragam elemen inovatif dihadirkan di booth Makassar, mulai dari urban farming corner yang menampilkan konsep pertanian kota berbasis teknologi ramah lingkungan, hingga Makassar Kreative Hub yang menunjukkan geliat industri kreatif lokal yang kian tumbuh pesat.


Di sisi lain, pengunjung juga diajak menyelami masa lalu melalui instalasi tradisional seperti mesin tenun Bugis-Makassar, alat musik khas Sulawesi Selatan, serta aroma khas dari kopi Toraja yang diseduh langsung oleh barista lokal. Perpaduan ini menghidupkan narasi “lama dan baru” secara harmonis.


Teknologi pun tak luput ditampilkan. Area interaktif Oculus Virtual Tour mengajak pengunjung menjelajahi destinasi unggulan Makassar secara imersif. Fitur ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi generasi muda yang akrab dengan dunia digital.


Setelah berkeliling, Aliyah melanjutkan kunjungan ke booth kota lain. Ia menyapa hangat para kepala daerah, pejabat, dan peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Momen ini menjadi ajang diplomasi kota yang informal namun strategis.


“APEKSI bukan hanya tempat pameran, tetapi juga tempat belajar dan membangun kolaborasi. Kita semua punya potensi, dan lewat pertemuan ini kita bisa saling menginspirasi untuk membangun kota yang lebih baik,” jelas Aliyah.


Perhatian khusus juga diberikan kepada produk-produk unggulan UMKM Makassar yang dipajang di dalam booth. Mulai dari kerajinan tangan, kuliner khas, hingga produk fashion lokal, semua mendapat respon positif dari pengunjung.


Menurut Aliyah, kekuatan UMKM adalah cerminan daya tahan ekonomi masyarakat. “UMKM adalah tulang punggung kota. Kreativitas dan semangat mereka luar biasa. Makassar akan terus mendukung dan membuka ruang seluas-luasnya bagi pelaku usaha kecil ini untuk berkembang,” ujarnya.


Kehadiran Pemerintah Kota Makassar di ajang nasional ini juga menunjukkan komitmen dalam mendorong kota yang berkelanjutan, inklusif, dan inovatif. Kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, swasta, komunitas, dan akademisi—diakui menjadi kunci transformasi tersebut.


Dalam kesempatan itu pula, Wakil Wali Kota mengundang para pelaku usaha dan pengunjung untuk datang langsung ke Makassar dan merasakan transformasi kota yang tidak hanya modern secara infrastruktur, tetapi juga hangat dalam budaya dan keramahan.


Dengan pendekatan yang humanis, profesional, dan penuh semangat kolaboratif, Aliyah Mustika Ilham mempertegas bahwa Makassar adalah kota masa depan: kota yang terus bertumbuh, tanpa melupakan akar budayanya.


Red*

This Is The Newest Post