01 Mei 2025

Halal Bihalal dan Pembenahan Silsilah KKWS: Menyatukan Kembali Tali Persaudaraan Wija Sidenreng

Tags

 


Muliainfo.com, Makassar - Momentum Halal Bihalal yang dirangkaikan dengan pembenahan silsilah keluarga menjadi ajang penuh makna, yang digagas oleh Ir. H. Muh. Ilyas Nurdin bersama Kerukunan Keluarga Wija Sidenreng (KKWS). Kegiatan ini menjadi titik awal penyambung kembali tali persaudaraan yang sempat terputus oleh waktu dan jarak. Kamis (01/05).


Bertempat di tengah suasana hangat dan kekeluargaan, ratusan keluarga besar Wija Sidenreng dari berbagai penjuru daerah hadir, menandakan kuatnya kerinduan untuk bersua dan menjaga tali silaturahmi yang telah lama dinantikan.



Dr. Ir. rer. nat. Zainal Burhan, S.Tp., M.Food Tech., dalam sambutannya menyebut kegiatan ini sebagai momen langka yang akhirnya terwujud setelah melalui berbagai tantangan. “Ini bukti bahwa ikatan batin antar sesama Wija tidak pernah pudar,” ujarnya.


Ketua Panitia Pelaksana, Ambo Sakka, SE, menuturkan bahwa acara ini hanya dirancang dalam waktu singkat, namun berkat kolaborasi dan semangat gotong royong, pelaksanaannya berjalan sukses dan sarat nilai kekeluargaan.



Hal senada disampaikan oleh Abd. Majid Jafar selaku sekretaris panitia. Ia menegaskan bahwa Halal Bihalal ini tidak sekadar ajang temu kangen, tetapi juga momentum strategis untuk menguatkan identitas dan sejarah keluarga besar Wija Sidenreng.


Salah satu bagian paling berkesan dalam kegiatan ini adalah sesi tudang sipulung, di mana para sesepuh dan tokoh masyarakat duduk bersama menyampaikan pesan, nasihat, dan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.



Drs. Idris Hasan, yang memandu sesi tersebut, menekankan pentingnya warisan nilai kearifan lokal dan semangat kebersamaan sebagai bekal menghadapi tantangan zaman. Ia didampingi oleh H. Sahas Akib, SE, MPd, yang turut menggarisbawahi peran orang tua dalam menjaga kesinambungan nilai-nilai budaya.


Pemaparan sejarah juga menjadi bagian penting dalam acara ini. Wahyuni Halide, seorang peneliti sejarah, menjelaskan asal-usul Wija Sidenreng yang dikenal sebagai "Pallanro Ulaweng", atau penjelajah tanah air yang kini tersebar di berbagai wilayah Indonesia.



Dalam pemaparannya, Wahyuni juga mengulas kisah legendaris “Nene Mallomo”, sosok yang menjadi tonggak lahirnya rumpun Addatuang — cerminan keberagaman dan kekuatan kultural masyarakat Sidenreng.


Di tengah kemeriahan acara, tim kreatif yang dikomandoi oleh Hj. Widiawati Antar dan Hj. Suriati Natsir menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh keluarga besar dan para pihak yang mendukung acara, sembari menyadari masih adanya kekurangan yang perlu diperbaiki ke depan.


Keduanya berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari agenda-agenda silaturahmi berikutnya yang lebih terstruktur dan menjangkau lebih banyak rumpun keluarga dari seluruh penjuru tanah air.


Tidak hanya sebagai ajang nostalgia, Halal Bihalal ini juga menjadi forum dialog dan diskusi produktif mengenai pelestarian budaya dan pembentukan tim digitalisasi silsilah keluarga untuk generasi mendatang.


Antusiasme generasi muda terlihat jelas. Mereka begitu tertarik dengan kisah-kisah para leluhur dan nilai gotong royong yang masih dijunjung tinggi oleh para sesepuh.


Hal ini menjadi isyarat positif bahwa tongkat estafet pelestarian budaya dan kekeluargaan Wija Sidenreng akan tetap terjaga di tangan generasi berikutnya.


Dalam semangat yang sama, acara ini turut mengangkat kembali petuah leluhur Bugis: “Resopa Temmangingngi Na Malomo Naleteei’ Pammase Dewata”, yang berarti kerja keras, ketulusan, dan keikhlasan akan membuahkan keberkahan dan keberhasilan.


Kegiatan ini diharapkan tidak berhenti sebagai seremoni tahunan, melainkan menjadi gerakan kebudayaan dan sosial yang berkelanjutan, mempererat jaringan kekeluargaan sekaligus memperkuat kontribusi nyata Wija Sidenreng di masyarakat.


“Insya Allah, semangat ini akan terus tumbuh dan berkembang,” tutup Berlianta Mandare' mewakili panitia dan seluruh keluarga besar, sembari mengirimkan salam hormat dan ucapan terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi.





Sumber : Ir Berlianta