Muliainfo.com - Ketua Umum Harimau Sulawesi Bodyguard (HSB) Sulawesi Selatan, H. Haluddin, menyampaikan kritik tajam terhadap pernyataan kontroversial Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto. Menteri Yandri disebut menyindir Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan wartawan sebagai "bodrek" yang dianggap mengganggu tugasnya. Pernyataan ini menuai kecaman karena dinilai merendahkan profesi wartawan dan peran penting LSM dalam mengawasi kinerja pemerintah.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Menteri Yandri terlihat menyebut LSM dan wartawan sebagai pihak yang "bodrek" dan mengganggu tugasnya. Ungkapan ini langsung memantik reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk dari Ketua Umum HSB Sulsel, H. Haluddin.
"Pernyataan seperti ini tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat negara. LSM dan wartawan memiliki peran strategis dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Menyindir mereka sama saja dengan merusak tatanan demokrasi yang kita bangun bersama," tegas H. Haluddin dalam keterangan resminya.
Ia menegaskan bahwa hubungan antara pemerintah, LSM, dan media massa seharusnya bersifat sinergis, bukan saling menyudutkan. "Pernyataan Menteri Yandri berpotensi merusak hubungan yang seharusnya saling mendukung dalam proses pembangunan daerah. Ini adalah langkah mundur bagi upaya kita menciptakan pemerintahan yang terbuka dan akuntabel," tambahnya.
Lebih lanjut, H. Haluddin meminta Menteri Yandri untuk segera mengklarifikasi pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka. "Kami berharap ada itikad baik dari Menteri untuk memperbaiki situasi ini. Permintaan maaf dan klarifikasi adalah langkah penting untuk menjaga keharmonisan antara pemerintah dan elemen masyarakat sipil, termasuk LSM dan wartawan," ujarnya.
HSB Sulsel juga mengingatkan bahwa kritik dan pengawasan dari LSM serta media adalah bagian dari mekanisme kontrol sosial yang sehat dalam demokrasi. "Tanpa peran mereka, potensi penyalahgunaan wewenang dan korupsi akan semakin sulit dicegah. Oleh karena itu, kami mendorong semua pihak untuk menghormati peran masing-masing," pungkas H. Haluddin.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Desa terkait kritik yang dilayangkan oleh HSB Sulsel. Namun, isu ini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama di media sosial, di mana banyak netizen menuntut pertanggungjawaban dari Menteri Yandri atas pernyataannya yang dinilai tidak profesional.
Tim HSB Sulsel juga menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap mengambil langkah lebih lanjut jika tidak ada tindakan nyata dari pihak Kementerian Desa untuk memperbaiki situasi.
*Laporan: Tim HSB Sulsel*
*Editor: Redaksi HSB*