28 April 2025

Puskesmas Marusu Satukan Kekuatan Desa untuk Tekan Angka Stunting 2025

 



Muliainfo.com, Marusu, – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Maros, Puskesmas Marusu menggelar pertemuan penting yang melibatkan seluruh Kepala Desa, Bidan Desa, dan Kader Posyandu se-Kecamatan Marusu. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula UPTD Puskesmas Marusu pada Senin (28/04/2025).


Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari surat Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Maros, Nomor 000.07.6.3/203/Bapperida/IV/2025, tertanggal 17 April 2025. Surat tersebut berisi permintaan penetapan petugas data aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2025.


Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.00 WITA ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor, demi menurunkan prevalensi stunting secara signifikan di wilayah desa dan kecamatan.


Kepala Puskesmas Marusu, Iskandar, S.Fam., Apt., dalam sambutannya menegaskan bahwa upaya menekan angka stunting tidak bisa hanya bertumpu pada sektor kesehatan. Menurutnya, peran aktif seluruh elemen masyarakat mutlak diperlukan.


"Stunting berdampak pada masa depan bangsa. Jika kita tidak bergerak bersama, kita akan kehilangan generasi emas di masa mendatang," kata Iskandar penuh semangat di hadapan peserta yang hadir.


Dalam pertemuan ini, seluruh peserta diwajibkan membawa data sasaran. Data tersebut menjadi bahan validasi serta pemutakhiran program intervensi spesifik dan sensitif yang akan diterapkan di masing-masing desa.


Data yang akurat menjadi kunci penting untuk menyusun kebijakan yang tepat sasaran. Tanpa data yang valid, program-program intervensi berisiko tidak efektif dan tidak mampu menjangkau anak-anak yang benar-benar membutuhkan.


Selain paparan materi, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi kelompok. Di sesi ini, para peserta diberi ruang untuk berbagi pengalaman, menceritakan tantangan di lapangan, sekaligus mendiskusikan solusi kreatif untuk mengatasi persoalan stunting.


Banyak peserta yang antusias mengemukakan ide-ide baru, seperti optimalisasi Posyandu keliling, penguatan program gizi di tingkat desa, hingga kolaborasi dengan sekolah-sekolah dalam edukasi gizi sejak dini.


Kepala Desa se-Kecamatan Marusu menyambut baik inisiatif ini. Mereka berkomitmen untuk memperkuat program desa di bidang gizi, sanitasi lingkungan, dan layanan kesehatan dasar, guna mendukung penuh program nasional percepatan penurunan stunting.


Sementara itu, para Bidan Desa dan Kader Posyandu diharapkan menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat serta melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.


Mereka juga diharapkan aktif dalam mendeteksi masalah gizi sedini mungkin, agar intervensi bisa dilakukan lebih cepat dan tepat, sebelum anak-anak masuk ke fase risiko stunting.


Menutup pertemuan, Kepala Puskesmas Marusu kembali mengingatkan pentingnya keberlanjutan program dan konsistensi di lapangan. "Mari jadikan tahun 2025 sebagai tonggak sejarah percepatan, bukan sekadar rencana di atas kertas," tegas Iskandar.


Dengan kolaborasi semua pihak dan kerja keras yang berkesinambungan, Kecamatan Marusu diharapkan mampu menjadi contoh sukses penurunan stunting, tidak hanya di Maros, tetapi juga di tingkat provinsi bahkan nasional.


Semangat perubahan yang dibawa dalam pertemuan ini menumbuhkan optimisme bahwa masa depan anak-anak Marusu akan lebih cerah, sehat, dan penuh potensi.


Kasra K Limpo*