12 Mei 2025

PGI Wilayah Sulselbara Sinergitas Kawal Pembangunan di Makassar

 



Muliainfo.com, Makassar - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menghadiri Konferensi Daerah (Konferda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Provinsi Sulawesi Selatan, Senin(12/5/2025), di Gedung PGIW Sulselbara, Jl. Prof. Abdurrahman Basalamah (Racing Center).


Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulselbara, Pdt. Adrie Massie, M.TH menegaskan bahwa komunitas dari organisasi PGI Wilayah Sulselbara siap mendukung penuh pemerintahan Munafri-Aliyah di Pemkot Makassar, lima tahun ke depan.


Oleh sebab itu, Pdt. Adrie Massie mengajak pengurus lembaga PGI Wilayah Sulselbara yang dipimpinnya untuk mengawal program pembangunan yang ada di Kota Makassar.


"Lewat kesempatan ini, kami sampaikan bahwa keterlibatan PGI wilayah Sulselbara andil kawal pemerintahan sekarang," jelas Adrie Massie.


"Kami akan memberikan kontribusi kepada kehidupan berbangsa, terlebih pembangunan di Kota Makassar," lanjut pimpinan Persekutuan Gereja Indonesia itu.


Sedangkan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menekankan bahwa pembangunan di Kota Makassar, butuh kolaborasi. Sehingga Pemkot Makassar membutuhkan pemikiran dan saran dari Persekutuan Gereja Indonesia yang ada di Sulawesi Selatan.


"Kami butuh kolaborasi yang baik dari hasil pemikiran PGI. Ini bisa memberikan sumbangsih rekomendasi terhadap pembangunan yang ada di kota Makassar," jelas Appi.


Lebih lanjut, mantan Chief Executive Officer PSM itu menyampaikan Makassar memiliki banyak persoalan, maka dibutuhkan sinergitas agar menyelesaikan secara bersama-sama.


Lewat forum Konferda Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) ini, Appi meminta keterlibatan PGI dalam proses pembangunan yang ada di kota saat ini.


"Baik masalah sosial, masalah infrastruktur, dan persoalan lainnya yang harus kita selesaikan sama-sama. 


Ia menegaskan, pembangunan tidak boleh berjalan dengan hanya mengedepankan satu golongan saja. Akan tetapi dibutuhkan kolaborasi antara satu dengan yang lain, karena masing-masing punya cara pandang yang berbeda.


Menurutnya, tidak semua yang sudah dirancang dan sudah diprogramkan serta direncanakan oleh pemerintah kota ini dilaksanakan serentak. Namun, akan dikakukan secara bertahap.


"Sehingga diharapkan, masukan gagasan check and balance di tengah-tengah masyarakat menjadi bahan kami di Pemerintah. Kami berharap pemikiran dari teman-teman PIKI ini, bisa memberikan rekomendasi yang baik, memberikan masukan terhadap pola pembangunan yang ada di kota Makassar," imbuh Appi.


"Persoalan-persoalan yang ada di depan mata ini, bukan persoalan yang mudah kita selesaikan. Tapi akan mudah ketika kita berkolaborasi untuk menyelesaikan ini," tambah politisi Golkar itu.


Pada kesempatan ini, alumni FH Unhas itu menekankan akan pentingnya menjaga multikulturalisme. Dimana, menghargai dan mengakui keberagaman budaya, agama, etnis, dan latar belakang dalam suatu masyarakat. 


Memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu, tanpa memandang latar belakangnya. Ia mendorong interaksi dan dialog antara berbagai kelompok budaya untuk memahami dan belajar dari satu sama lain.


"Yang harus kita jaga adalah harus tahu  porsi masing-masing jangan mau melebihi porsi. Ketika ada yang mau melebihi porsinya, pasti akan berantakan. Maka harus saling menjaga, baik suku, ras, agama dan golongan lain," saran Munafri.


Karena multikulturalisme bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, harmonis, dan damai, di mana setiap individu dapat hidup dengan martabat dan menghormati perbedaan satu sama lain.


"Sudah ada porsi yang sudah diatur, kehidupan ini sudah berlangsung sedemikian lama, dan alhamdulillah kota Makassar sudah menjaga itu, ketika ada yang mau mengambil porsi lebih dari yang harusnya menjadi porsinya itu akan jadi persoalan," pungkasnya. 


Yahya*

11 Mei 2025

Wali Kota Makassar Buka Porsani STIBA, Tekankan Pentingnya Sportivitas dan Pembentukan Karakter

 



Muliainfo.com, Makassar  – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi membuka Pekan Olahraga dan Wawasan Keislaman (Porsani) di Lapangan Kampus STIBA Makassar pada Sabtu (10/5/2025) petang. Acara ini menjadi momen spesial yang menggabungkan semangat kompetisi dengan nilai-nilai keislaman.


Porsani menjadi ajang yang dinanti-nantikan oleh mahasiswa STIBA setiap tahunnya. Selain sebagai wadah menyalurkan bakat di bidang olahraga, kegiatan ini juga bertujuan mempererat ukhuwah antar-mahasiswa melalui nilai sportivitas dan kebersamaan.


Dalam kesempatan itu, Munafri mengajak seluruh peserta untuk menjunjung tinggi fair play selama pertandingan berlangsung. Ia menegaskan bahwa esensi dari kompetisi bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi proses dan nilai-nilai yang diperoleh.


“Yang paling utama dalam kompetisi dua pekan ke depan adalah menjaga fair play. Jangan hanya fokus mengejar juara, tapi nikmati prosesnya. Itu yang akan membentuk karakter,” tegas Munafri dalam sambutannya yang disambut antusias mahasiswa.


Sebagai mantan CEO PSM Makassar, Munafri memiliki rekam jejak panjang dalam dunia olahraga. Ia mengaku kecintaannya terhadap olahraga bukan sekadar hobi, tetapi juga sebagai sarana pendidikan karakter bagi generasi muda.


“Sebelum jadi Wali Kota, saya urus bola. Bisnis malah jadi sampingan. Saya tertarik pada olahraga karena mengajarkan banyak hal positif,” tutur alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin itu sambil tersenyum.


Ia menyebut olahraga sebagai media terbaik untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama, kejujuran, dan konsistensi. Menurutnya, semua hal itu sangat relevan dalam membentuk pemimpin masa depan.


Wali Kota yang baru menjabat itu juga mengingatkan pentingnya peran wasit dan juri dalam menciptakan pertandingan yang adil. Ia meminta seluruh perangkat pertandingan untuk bertindak profesional dan objektif.


“Juri harus jadi hakim yang baik. Saya yakin, kompetisi ini bisa berlangsung dengan jujur dan adil,” tambahnya, seraya memberikan semangat kepada seluruh panitia.


Pemerintah Kota Makassar, lanjut Munafri, sangat mendukung kegiatan positif seperti Porsani. Ia berharap kegiatan ini mampu mendorong mahasiswa menjadi pribadi yang sehat secara fisik dan mental, serta siap bersaing di dunia nyata.


Kegiatan Porsani kali ini menghadirkan berbagai cabang olahraga, mulai dari sepak bola, basket, bulu tangkis, hingga tenis meja. Semuanya dikemas dalam nuansa Islami yang mencerminkan visi kampus STIBA.


Selain pertandingan, Porsani juga akan diisi dengan kegiatan edukatif seperti seminar keislaman dan lomba-lomba ilmiah, yang semakin menambah warna dalam event tahunan ini.


Dengan dibukanya Porsani 2025 secara resmi oleh Wali Kota, diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan fisik, tetapi juga momentum membangun karakter dan persatuan di kalangan mahasiswa STIBA Makassar.


Yahya*

Organisasi Perempuan Makassar Kompak Kampanyekan Hidup Sehat Lewat Senam Jantung Sehat

 



Muliainfo.com, Makassar — Tiga organisasi perempuan di Kota Makassar, yakni TP PKK, Dekranasda, dan Pokja Bunda PAUD, menunjukkan kekompakan mereka dalam mendukung gaya hidup sehat dengan mengikuti kegiatan senam jantung sehat bertajuk “Gerakkan Tubuhmu, Sehatkan Jantungmu”, Minggu pagi (11/05/2025).


Kegiatan tersebut digelar di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman dan menarik perhatian banyak pengunjung CFD yang turut serta dalam senam bersama. Momen ini menjadi wadah kolaboratif untuk mengampanyekan pentingnya aktivitas fisik dan pola hidup sehat kepada masyarakat luas.


Senam jantung sehat ini bekerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) yang bertindak sebagai mitra pelaksana sekaligus penyedia instruktur senam profesional. Gerakan senam yang dipandu secara energik membuat peserta antusias dan tetap bersemangat hingga sesi berakhir.


Selain olahraga, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang disiapkan oleh tenaga medis dari Puskesmas Mamajang. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, serta konsultasi ringan mengenai kesehatan jantung.


Tak hanya itu, kehadiran mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa turut memberi warna pada kegiatan ini. Mereka membantu proses pemeriksaan tekanan darah dan memberikan edukasi seputar pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini.


Ratusan peserta dari kalangan pengurus TP PKK, Dekranasda, Pokja Bunda PAUD Kota Makassar, hingga masyarakat umum, memadati lokasi acara. Mereka tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.


Melinda Aksa, tokoh perempuan Kota Makassar, turut hadir dan ikut langsung dalam senam bersama. Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen organisasi perempuan untuk mendorong masyarakat hidup sehat.


“Kami ingin mengajak seluruh warga Makassar, terutama ibu-ibu, untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini. Senam jantung sehat ini adalah langkah kecil namun penting dalam membiasakan pola hidup aktif,” ujarnya dengan semangat.


Menurut Melinda, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat secara fisik, tetapi juga mempererat silaturahmi antarorganisasi perempuan di Kota Makassar. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat program-program sosial yang mereka jalankan.


“Kebersamaan seperti ini sangat penting untuk memperkuat koordinasi antarorganisasi, terutama dalam mendukung program-program yang berfokus pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” tambahnya.


Ia juga memberikan apresiasi kepada Yayasan Jantung Indonesia, Puskesmas Mamajang, dan mahasiswa Universitas Bosowa atas peran serta mereka dalam menyediakan edukasi serta pelayanan kesehatan selama kegiatan berlangsung.


Melinda berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin organisasi perempuan di Makassar, agar semangat dalam pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat terus tumbuh dan memberikan dampak positif yang nyata.


Yahya*


10 Mei 2025

Dies Natalis ke-73 FH Unhas, Wali Kota Munafri Ajak Civitas Akademika FH dan Alumni Perkuat Sinergitas

 


Muliainfo.com, Makassar - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin membuka peluang sinergitas dengan akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas). 


Oleh sebab itu, ia mengajak para alumni fakuktas Hukum dan civitas akademika untuk kolaborasi dalam pembangunan dan penegakan hukum.


"Izinkan saya mewakili Pemerintah Kota dan juga alumni, mengajak kita semua memperkuat sinergitas, membangun komunikasi sangatlah penting terutama mengawal pembangunan di kota ini," demikian ajakan Munafri, saat menghadiri puncak Dies Natalis ke 73 FH Unhas di Kampus Unhas, Sabtu (10/5/2025).


Selaku Ketua IKA FH Unhas. Appi juga merasa bangga, Dies Natalis kali ini merupakan bagian dari refleksi bertemu semua angkatan dalam situasi yang berbeda. 


Menurutnya, acara ini menjadi momentum FH Unhas untuk memperkuat peran alumni dan civitas akademika dalam menyelesaikan persoalan di berbagai bidang.


"Suatu kebanggaan almamater kita FH memasuki usia yang ke 73.  Alhamdulillah sudah menghasilkan  orang-orang penting, orang yang bisa berbuat yang terbaik buat daerah dan negara yang kita cintai ini," jelasnya.


Appi mengapresiasi kegiatan penyelenggaraan Dies natalis FH Unhas yang dinilai dapat merangkul seluruh generasi. Dia menghimbau para alumni agar dapat berkontribusi.


Dimana Alumni FH Unhas telah mengisi seluruh instansi pemerintahan, bisnis, lembaga hukum 


Harapannya agar alumni dapat mengambil peran penting, dan mampu  mengharumkan nama almamater tercinta. 


"Harapan kami agar para alumni dan pihak fakultas memberikan terbaik bagi kampus,  kita harus pertahankan keakraban ini," harap Munafri.


"Lewat dies natalis ini membangun kolaborasi untuk pembanguan dan berkonstribusi yang baik terutama di sektor pembangunan dan segala aspek, lebih pada keadilan," tambah politisi Golkar itu.


Puncak Perayaan Dies Natalis ke-73 Fakultas Hukum UNHAS dengan tema yang membakar semangat "Unggul untuk Indonesia Maju, Sinergi Menuju Indonesia Emas,".


Rektor Unhas, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa mengungkapkan, Dies Natalis ini merupakan momen kebahagiaan, kebanggaan. Serta menandakan FH Unhas bisa menunjukkan jati dirinya di berbagai profesi.


"Hari ini para alumni bernostalgia di acara ini, kami memahami bahwa kebahagiaan bernostalgia ini adalah sesuatu yang selalu dinanti-nantikan tiap tahun. Mudah-mudahan kemesraan ini bisa menciptakan kebahagiaan dan kekompakan, serta mewarnai FH Unhas mulai dari saat ini sampai ke depan," harapnya.


Yahya*

Pengangkatan Plt Dirut PDAM Makassar Sah dan Tepat, Prof. Husen: Ini Diskresi Demi Kepentingan Publik

 



Muliainfo.com, Makassar –Pengangkatan Dr. Hamza Ahmad, SE., M.Si. sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Kota Makassar oleh Wali Kota Makassar menuai tanggapan tegas dari pakar hukum administrasi negara, Prof. Dr. La Ode Husen, S.H., M.H. Dalam pandangannya, langkah tersebut merupakan keputusan yang sah dan strategis dalam kerangka hukum pemerintahan.


Prof. Husen menegaskan bahwa pengangkatan Plt Dirut tersebut tidak mengandung unsur penyalahgunaan wewenang. Sebaliknya, ia menyebut hal itu sebagai bentuk diskresi pemerintah yang sah, dilakukan dalam kondisi darurat untuk menjaga stabilitas layanan publik dan operasional perusahaan daerah.


Situasi genting di tubuh PDAM Kota Makassar, termasuk kerugian finansial yang mencapai Rp5 miliar pada triwulan pertama 2025, menjadi dasar kuat pengambilan keputusan ini. Menurut Prof. Husen, Wali Kota bertindak cepat dan tepat demi menghindari kemacetan birokrasi yang berlarut-larut.


“Diskresi bukan bentuk kesewenang-wenangan. Justru itu adalah kewenangan sah pejabat pemerintah untuk mengambil keputusan cepat di luar prosedur normal, demi mencegah kerugian yang lebih besar,” jelas Prof. Husen saat diwawancarai pada Sabtu (10/5/2025).


Ia mengutip Pasal 22 Ayat (2) Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan sebagai landasan yuridis diskresi tersebut. Dalam UU itu ditegaskan bahwa pejabat dapat menggunakan diskresi untuk mengatasi kekosongan hukum atau situasi darurat.


Tak hanya itu, Prof. Husen juga merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2024 tentang Organ dan Kepegawaian BUMD Air Minum. Regulasi ini memberikan ruang fleksibilitas dalam pengisian jabatan strategis di lingkungan BUMD, termasuk melalui mekanisme Plt.


“Pengangkatan ini dilakukan secara transparan, mempertimbangkan kapasitas teknis serta kebutuhan organisasi. Tidak ada indikasi pelanggaran prosedur atau kepentingan terselubung,” tegasnya.


Sebagai guru besar yang telah lama mengkaji hukum administrasi, Prof. Husen menyebut pengangkatan ini memenuhi tiga syarat utama diskresi: dasar hukum kuat, bertujuan untuk kepentingan umum, dan dijalankan secara akuntabel.


Pertama, secara hukum, diskresi ini merujuk pada UU No. 30/2014 serta Perppu Cipta Kerja yang memberikan ruang bagi pemerintah untuk bertindak dalam situasi yang memerlukan respons cepat. Kedua, dari sisi kepentingan umum, langkah ini untuk menjaga kontinuitas layanan air bersih kepada warga Makassar.


Ketiga, secara prosedural, pengangkatan Hamza Ahmad bersifat sementara sampai terpilihnya direktur definitif melalui mekanisme seleksi terbuka. Ini sesuai prinsip “good governance” yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.


Lebih lanjut, Prof. Husen menilai Dr. Hamza Ahmad memiliki latar belakang akademik dan pengalaman manajerial yang mumpuni, terutama dalam bidang manajemen strategis. Hal ini menjadi modal penting untuk membawa reformasi tata kelola PDAM Makassar ke arah yang lebih baik.


Ia pun meyakini bahwa kepemimpinan baru di tubuh PDAM akan membawa angin segar berupa inovasi, efisiensi, serta transparansi keuangan — tiga elemen kunci dalam memulihkan kepercayaan publik dan mengurangi kebocoran anggaran.


“Kritik tetap penting, namun mari kita apresiasi langkah cepat pemerintah kota yang sudah didukung dengan argumentasi hukum yang kuat. Ini adalah momentum kolaborasi, bukan ajang politisasi,” pungkas Prof. Husen.


Langkah hukum dan kebijakan responsif ini dinilai sebagai bukti komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam menjaga kualitas layanan dasar bagi masyarakat. Penunjukan Plt Dirut bukan hanya sah secara hukum, tetapi juga mencerminkan kepemimpinan visioner yang berpihak pada rakyat.


Dengan dukungan dari para pakar dan pelibatan unsur hukum yang jelas, pengangkatan Hamza Ahmad sebagai Plt Dirut PDAM Makassar menandai babak baru pembenahan institusi BUMD yang lebih bersih, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan warga kota.


Yahya*


Booth Kota Makassar Jadi Primadona di City Expo APEKSI 2025 Surabaya

 



Muliainfo.com, Makassar – Booth Pemerintah Kota Makassar mencuri perhatian dalam gelaran City Expo yang merupakan rangkaian dari Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung pada 6–10 Mei 2025 ini menjadi ajang unjuk prestasi dan kreativitas daerah, termasuk Makassar yang tampil menonjol dengan konsep booth klasik-modern penuh inovasi.


Booth Kota Makassar menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung. Ramai didatangi sejak hari pertama, stan ini menyajikan paduan estetika budaya dan kemajuan teknologi, sekaligus menghadirkan berbagai program unggulan dari Pemerintah Kota Makassar.


Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, turut hadir dan mengunjungi langsung booth tersebut. Kehadiran mereka disambut antusias oleh para pengunjung dan tamu dari berbagai kota di Indonesia.


Tak hanya kepala daerah, berbagai pejabat tinggi lingkup Pemerintah Kota Makassar juga hadir memperkuat kehadiran daerah di event nasional ini. Turut hadir Asisten I Pemkot Makassar Muh Yasir, Kadis PTSP Helmy Budiman, Kadis Pariwisata M. Roem, Plt Kadis Kominfo Mario Said, serta Sekretaris Dispora Andi Enka.


Booth tersebut juga dihadiri oleh Kepala DP2 Evy Aprialti, Kadis Kebudayaan Andi Herfida Attas, Kadis Perdagangan Arlin Ariesta, Kadis UMKM Muhammad Reza, Kabag Kerjasama, dan tim dari Bagian Umum Pemkot Makassar. Kolaborasi lintas OPD ini menjadi kekuatan utama dalam penyajian booth yang informatif dan inspiratif.


“Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antar OPD Pemerintah Kota Makassar dalam menampilkan potensi, program, dan inovasi unggulan kepada publik nasional,” kata Wali Kota Munafri usai menghadiri penutupan APEKSI, Jumat (9/5/2025) sore.


Ia menambahkan bahwa forum APEKSI adalah momen penting bagi para kepala daerah untuk saling bertukar pikiran, berkoordinasi, hingga merumuskan solusi bersama atas berbagai permasalahan daerah, termasuk isu-isu yang bersumber dari kebijakan pusat.


“Melalui forum ini, kita bisa menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi daerah, seperti regulasi yang tidak sinkron dengan kebutuhan lokal, untuk kemudian diadvokasikan secara kolektif,” ujarnya.


Yang menarik, kehadiran booth Makassar juga semakin semarak dengan tampilnya musikus nasional asal Makassar, Andi Fadly Arifuddin Mattotorang alias Fadly “Padi”. Sebagai vokalis grup musik legendaris Padi, Fadly dikenal juga sebagai sosok yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.


Fadly tampil bukan sekadar sebagai publik figur, namun juga sebagai inisiator program urban farming yang menjadi bagian dari inovasi Pemkot Makassar. Program ini diusung sebagai solusi pertanian kota untuk ketahanan pangan sekaligus pelestarian lingkungan.


Urban farming atau pertanian perkotaan, kini makin populer di tengah masyarakat urban. Lewat pendekatan ini, masyarakat dapat menanam berbagai tanaman di lahan terbatas seperti pekarangan rumah, atap, hingga balkon.


Booth Kota Makassar menampilkan sisi edukatif urban farming ini secara interaktif. Pengunjung dapat memahami konsepnya melalui miniatur kebun kota, media tanam vertikal, serta informasi manfaat lingkungan yang ditayangkan secara visual.


Di sisi kanan booth, pengunjung disuguhi kekayaan budaya Makassar yang dikemas dalam tampilan visual yang menawan. Terdapat kopi khas Makassar dari biji kopi Toraja, aneka kue tradisional, serta interior booth yang dihias dengan anyaman bambu dan kain bermotif etnik lokal.


Kerajinan tangan dari pelaku UMKM Makassar juga turut ditampilkan, mulai dari aksesori khas, tas rotan, tenun, hingga produk kreatif berbasis limbah ramah lingkungan. Semua produk ini dirancang khusus sebagai bentuk kebanggaan akan identitas lokal.


Tidak ketinggalan, tujuh program unggulan dari pasangan Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham dipresentasikan secara komprehensif. Program tersebut mencakup bidang pelayanan publik, digitalisasi birokrasi, pemberdayaan ekonomi, dan ketahanan lingkungan.


Program-program tersebut dipaparkan lewat panel digital dan presentasi interaktif, sehingga pengunjung bisa memahami dengan mudah visi besar Kota Makassar menuju kota dunia yang humanis dan berdaya saing tinggi.


Permainan tradisional khas Makassar seperti dende-dende, asireng, dan ma’raga juga ditampilkan secara virtual. Pengunjung bisa merasakan pengalaman budaya ini melalui teknologi augmented reality hasil kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Olahraga.


Di sisi paling kiri booth, fokus diberikan pada simulasi urban farming sebagai konsep masa depan kota hijau. Tanaman hidroponik dan sistem irigasi tetes kecil ditampilkan sebagai solusi tepat guna untuk lingkungan kota.


Urban farming ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tapi juga menjadi sarana edukatif bagi generasi muda tentang pentingnya pertanian, lingkungan, dan gaya hidup sehat di perkotaan.


Booth Pemerintah Kota Makassar pun sukses memikat hati pengunjung, memperkenalkan wajah baru Makassar yang dinamis, kreatif, dan membumi dalam tradisi. Sebuah bentuk promosi daerah yang bukan hanya visual, tapi juga substansial.


Yahya*

09 Mei 2025

Makassar Tampil Mempesona di APEKSI 2025: Perpaduan Budaya, Teknologi, dan Semangat Kolaborasi

 



Muliainfo.com, Surabaya — Kota Makassar kembali mencuri perhatian dalam ajang Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 yang digelar di Surabaya. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan tampak jelas saat Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, meninjau langsung booth Pemerintah Kota Makassar, Kamis (8/5/2025).


Dengan langkah mantap dan senyum bersahaja, Aliyah menyapa satu per satu penjaga stand dan pengunjung yang datang. Ia menyempatkan diri berdialog singkat dengan tim kreatif dan pelaku UMKM yang terlibat dalam pameran, memberikan apresiasi dan motivasi atas kerja keras yang ditunjukkan.


Booth Kota Makassar tahun ini mengusung tema “Makassar, The Old and The New” dengan tagline “Kota Adaptif”. Konsep ini menggambarkan Makassar sebagai kota yang dinamis, modern, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai sejarah dan budaya lokal. Tema tersebut sejalan dengan semangat APEKSI yang mendorong kolaborasi dan inovasi antar pemerintah kota.


“Ini luar biasa. Booth ini tidak hanya cantik dari sisi desain, tapi juga sarat makna. Makassar menunjukkan bahwa modernitas dan tradisi bisa berjalan beriringan,” ujar Aliyah dengan penuh kebanggaan.


Beragam elemen inovatif dihadirkan di booth Makassar, mulai dari urban farming corner yang menampilkan konsep pertanian kota berbasis teknologi ramah lingkungan, hingga Makassar Kreative Hub yang menunjukkan geliat industri kreatif lokal yang kian tumbuh pesat.


Di sisi lain, pengunjung juga diajak menyelami masa lalu melalui instalasi tradisional seperti mesin tenun Bugis-Makassar, alat musik khas Sulawesi Selatan, serta aroma khas dari kopi Toraja yang diseduh langsung oleh barista lokal. Perpaduan ini menghidupkan narasi “lama dan baru” secara harmonis.


Teknologi pun tak luput ditampilkan. Area interaktif Oculus Virtual Tour mengajak pengunjung menjelajahi destinasi unggulan Makassar secara imersif. Fitur ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi generasi muda yang akrab dengan dunia digital.


Setelah berkeliling, Aliyah melanjutkan kunjungan ke booth kota lain. Ia menyapa hangat para kepala daerah, pejabat, dan peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Momen ini menjadi ajang diplomasi kota yang informal namun strategis.


“APEKSI bukan hanya tempat pameran, tetapi juga tempat belajar dan membangun kolaborasi. Kita semua punya potensi, dan lewat pertemuan ini kita bisa saling menginspirasi untuk membangun kota yang lebih baik,” jelas Aliyah.


Perhatian khusus juga diberikan kepada produk-produk unggulan UMKM Makassar yang dipajang di dalam booth. Mulai dari kerajinan tangan, kuliner khas, hingga produk fashion lokal, semua mendapat respon positif dari pengunjung.


Menurut Aliyah, kekuatan UMKM adalah cerminan daya tahan ekonomi masyarakat. “UMKM adalah tulang punggung kota. Kreativitas dan semangat mereka luar biasa. Makassar akan terus mendukung dan membuka ruang seluas-luasnya bagi pelaku usaha kecil ini untuk berkembang,” ujarnya.


Kehadiran Pemerintah Kota Makassar di ajang nasional ini juga menunjukkan komitmen dalam mendorong kota yang berkelanjutan, inklusif, dan inovatif. Kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, swasta, komunitas, dan akademisi—diakui menjadi kunci transformasi tersebut.


Dalam kesempatan itu pula, Wakil Wali Kota mengundang para pelaku usaha dan pengunjung untuk datang langsung ke Makassar dan merasakan transformasi kota yang tidak hanya modern secara infrastruktur, tetapi juga hangat dalam budaya dan keramahan.


Dengan pendekatan yang humanis, profesional, dan penuh semangat kolaboratif, Aliyah Mustika Ilham mempertegas bahwa Makassar adalah kota masa depan: kota yang terus bertumbuh, tanpa melupakan akar budayanya.


Red*