Muliainfo.com, Makassar - Tim pasangan calon (paslon) mengajukan sejumlah masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar terkait pelaksanaan debat kedua Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024. Mereka mengusulkan perubahan baik dari segi durasi maupun format debat agar pelaksanaan debat lebih efektif dan memberikan kesempatan lebih besar bagi paslon untuk menyampaikan ide secara mendalam.
Juru bicara pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), Ferial Rani, menyampaikan pentingnya pembahasan subtema yang lebih tajam dalam debat kedua. Menurut Ferial, hal ini akan memungkinkan paslon untuk fokus mengembangkan ide mereka lebih dalam.
"Debat kedua sebaiknya membahas satu subtema secara menyeluruh dari sudut pandang masing-masing paslon. Dengan begitu, paslon kami bisa mengeluarkan ide-ide yang lebih substansial," kata Ferial, Jumat (8/11/2024), kepada awak media.
Selain itu, Tim MULIA juga menekankan pentingnya netralitas panelis debat. Ferial mengingatkan bahwa panelis harus benar-benar independen untuk menjaga integritas KPU dan kelancaran acara debat.
"Panelis harus tokoh yang netral dan tidak terkait dengan calon manapun, demi menjaga integritas KPU serta kredibilitas acara debat itu sendiri," tambahnya.
Ferial juga menegaskan bahwa Tim MULIA siap menghadapi berbagai isu yang akan diangkat oleh KPU dalam debat selanjutnya. Mereka percaya setiap tema yang disajikan akan menjadi kesempatan untuk menunjukkan gagasan dan solusi paslon.
Sementara itu, juru bicara pasangan Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN), Yeni Rahman, menyuarakan keprihatinannya terhadap durasi debat yang dianggap terlalu singkat, terutama pada sesi penyampaian visi dan misi. Yeni menilai, dengan durasi yang terbatas, paslon tidak memiliki cukup waktu untuk menjelaskan visi dan misinya secara mendalam.
"Durasi waktu yang diberikan untuk penyampaian visi misi terlalu singkat. Visi misi seharusnya bisa disampaikan dalam waktu 5 menit, bukan hanya 2 menit," ujar Yeni Rahman, Jumat (8/11), kepada awak media.
Menurutnya, debat bukan sekadar seremoni, tetapi momen penting bagi paslon untuk menyampaikan visi dan misi secara rinci agar masyarakat dapat memahaminya dengan baik. Ia juga mengkritisi waktu yang terbatas pada sesi tanya jawab yang dirasakannya kurang memadai.
"Jangan dibatasi oleh waktu. Biarkan paslon menjelaskan visi misinya secara lengkap. Sesi tanya jawab juga terlalu singkat. Ini bukan sekadar debat, tapi harus ada kesempatan bagi paslon untuk menyampaikan ide-ide mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, Yeni menyarankan agar panelis diberi kesempatan untuk langsung mengajukan pertanyaan kepada paslon. Menurutnya, meskipun ada MC yang memandu acara, debat akan lebih hidup jika panelis terlibat langsung dalam memberikan pertanyaan.
"Panelis seharusnya bisa langsung bertanya kepada paslon. Jangan MC yang selalu membaca soal. Kalau panelis hanya duduk, apa fungsinya mereka di sana?" kata Yeni. "Dengan bertanya langsung, panelis bisa lebih mendalami jawaban paslon dan pertanyaannya bisa lebih detail serta natural," tambahnya.
Debat kedua Pilwalkot Makassar 2024 dijadwalkan akan digelar pada Rabu (13/11) mendatang. Hingga saat ini, KPU Makassar masih membahas teknis pelaksanaan debat tersebut.(**)