Tampilkan postingan dengan label PEMKAB MAROS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PEMKAB MAROS. Tampilkan semua postingan

22 Agustus 2025

Direktur RSUD Dr. La Palaloi Maros Apresiasi Testimoni Pasien di FB, Tegaskan Komitmen Pelayanan Ibu dan Anak

 


Muliainfo.com. Maros – Sebuah ungkapan tulus datang dari salah satu pasien bernama Ny. Hapsah yang baru saja melahirkan buah hati tercinta di RSUD dr. La Palaloi Maros. Dalam testimoninya, ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh tim medis Obgyn, bidan, hingga dokter muda yang telah dengan sabar dan profesional mendampinginya melewati proses persalinan normal. Jumat 22/08.


Direktur RSUD Dr. La Palaloi Maros, Dr.Sri Syamsinar Rachmah, S.Ked, bisa disesuaikan, menanggapi hangat kisah tersebut. Ia menyebut apresiasi dari pasien menjadi motivasi besar bagi seluruh jajaran rumah sakit untuk terus menjaga mutu layanan kesehatan, khususnya bagi ibu hamil dan bayi yang membutuhkan penanganan komprehensif.


“Testimoni seperti ini adalah pengingat bagi kami bahwa setiap proses persalinan adalah perjuangan luar biasa. Kami bersyukur tim medis mampu memberikan pelayanan terbaik hingga pasien dan bayi dalam keadaan sehat,” ujarnya.


Direktur menjelaskan, pelayanan di RSUD Dr. La Palaloi Maros selalu mengutamakan prinsip keselamatan pasien. Setiap ibu yang masuk ruang bersalin akan ditangani oleh tim yang lengkap, mulai dari dokter spesialis kandungan, dokter anak, bidan berpengalaman, hingga tenaga dokter muda atau koas yang ikut mendukung proses persalinan.


Ia juga meluruskan persepsi sebagian masyarakat yang masih khawatir bila melahirkan di rumah sakit selalu berujung pada tindakan operasi caesar. “Justru sesuai prosedur, apabila kondisi ibu dan bayi memungkinkan, tim akan berupaya maksimal agar bisa melahirkan secara normal. Operasi hanya dilakukan bila ada indikasi medis yang mengharuskan,” jelasnya.


Dalam kisah Ny. Hapsah, proses persalinan yang dimulai tengah malam hingga bayi lahir pada 1 Agustus lalu menjadi momen berkesan bagi tim medis. Direktur mengapresiasi dedikasi tenaga kesehatan yang tetap bekerja dengan sabar meski dalam situasi darurat waktu dan kondisi pasien yang membutuhkan perhatian ekstra.


“Kesabaran dan profesionalisme para dokter serta bidan yang mendampingi pasien seperti Ny. Hapsah adalah cerminan dari semangat pelayanan kami. Kami ingin masyarakat merasa aman, nyaman, dan yakin bahwa RSUD Dr. La Palaloi Maros adalah pilihan yang tepat untuk proses persalinan,” tambahnya.


Lebih jauh, Direktur menyampaikan bahwa rumah sakit juga memberikan layanan pemantauan bayi pasca kelahiran. Setelah ibu selesai melahirkan, kondisi bayi langsung diperiksa tim dokter anak untuk memastikan tumbuh kembang awal berjalan normal. “Ini bagian penting agar ibu tidak hanya selamat, tapi juga bayi yang lahir bisa langsung dipantau kesehatannya,” tuturnya.


Pihak rumah sakit pun berterima kasih atas doa dan dukungan pasien yang menyebut tenaga medis sebagai pahlawan kemanusiaan. Menurut Direktur, setiap tangisan bayi yang lahir dengan selamat adalah hadiah terindah bagi dokter, bidan, dan seluruh tim yang bertugas.


“Semoga apa yang kami lakukan menjadi amal kebaikan. Kami ingin terus menjadi rumah sakit yang humanis, tidak hanya memberi layanan medis, tapi juga menghadirkan rasa tenang dan bahagia bagi setiap keluarga pasien,” ucapnya penuh haru.


Direktur juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan fasilitas RSUD Dr. La Palaloi Maros. Selain pelayanan persalinan, rumah sakit ini telah memperkuat layanan kesehatan lain dengan dukungan tenaga ahli dan sarana medis yang memadai.


“Kami berkomitmen menjadi rumah sakit rujukan utama di Kabupaten Maros dengan standar pelayanan yang profesional, terjangkau, dan berpihak pada keselamatan pasien. Testimoni seperti ini akan terus memacu kami memberikan yang terbaik,” tutup Direktur.


Red*


15 Agustus 2025

Kadis Kesehatan Maros Tekankan Pencegahan Stunting Sejak Dini dan Perkuat Program “Sipakatau

 



Muliainfo.com, Maros – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Dr. Muhammad Yunus, menegaskan pentingnya pencegahan stunting sejak dini, termasuk di kalangan remaja, sebagai langkah strategis untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas. Menurutnya, stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial dan kesehatan yang harus diatasi bersama.


Dalam sambutannya pada kegiatan sosialisasi kesehatan, Dr. Muhammad Yunus mengingatkan bahwa pernikahan dini menjadi salah satu penyumbang risiko stunting. “Pernikahan dini rentan menghasilkan anak stunting karena kondisi kandungan yang belum siap. Remaja perlu diedukasi agar menunda pernikahan dan mempersiapkan kesehatan sebelum menjadi orang tua,” ujarnya.



Kadis Kesehatan Maros juga menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat, agar para orang tua memiliki pemahaman yang benar mengenai kesehatan ibu dan anak. Edukasi tersebut diharapkan dapat membantu melahirkan generasi yang sehat dan bebas stunting.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pola asuh yang kurang tepat turut menjadi salah satu faktor penyebab stunting. “Pola makan yang tidak seimbang, kurangnya stimulasi perkembangan anak, serta minimnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan dapat memengaruhi pertumbuhan anak,” tegasnya.


Dalam paparannya, Dr. Muhammad Yunus membagi penyebab stunting menjadi tiga kategori utama. Pertama, stunting karena kekurangan gizi. Kedua, stunting akibat pola asuh yang kurang tepat. Ketiga, stunting karena faktor X, yaitu adanya penyakit yang menyertai atau kondisi medis tertentu yang memengaruhi pertumbuhan anak.


Ia menambahkan, upaya pencegahan harus dilakukan lintas sektor dan melibatkan semua pihak, mulai dari keluarga, tenaga kesehatan, pemerintah, hingga tokoh masyarakat. “Kita harus bergerak bersama, karena stunting adalah masalah yang kompleks,” katanya.


Selain fokus pada pencegahan stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Maros juga menjalankan Proyek “Sipakatau” sebagai pendekatan kolaboratif berbasis nilai lokal. Program ini bertujuan menghapus stigma terhadap penderita TBC dan meningkatkan dukungan sosial bagi mereka.


Konsep “Sipakatau” mengedepankan empati, saling menghargai, dan kerja sama lintas sektor. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat melihat penderita TBC sebagai individu yang perlu didukung, bukan dijauhi.


“Dengan Sipakatau, kita membangun empati dan menghapus stigma, sehingga penderita TBC tidak merasa terasingkan dan mau menjalani pengobatan hingga tuntas,” jelas Dr. Muhammad Yunus.


Sebagai bagian dari implementasi program tersebut, Dinas Kesehatan membentuk “Pojok Sipakatau” di setiap Puskesmas di Kabupaten Maros. Pojok ini menjadi pusat edukasi, konseling, dan pendampingan bagi penderita atau terduga TBC.


Keberadaan Pojok Sipakatau diharapkan dapat memperkuat edukasi masyarakat mengenai TBC, meningkatkan kepatuhan minum obat, serta mengurangi risiko penularan. Masyarakat juga dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk mendapatkan informasi kesehatan yang terpercaya.


Dr. Muhammad Yunus menutup sambutannya dengan ajakan untuk bergandengan tangan dalam memerangi stunting dan TBC. “Sehatkan remaja, sehatkan calon ibu, cegah stunting sejak dini, dan hapus stigma terhadap TBC. Ini adalah langkah kita bersama menuju Maros yang sehat dan sejahtera,” pungkasnya.


Red*

18 Mei 2025

Pembersihan Jalan di Bontoulu: Sinergi Alat Berat dan Pengawasan Warga untuk Akses Lebih Baik

 



Muliainfo.com, Makassar - Akses jalan yang bersih dan aman merupakan kebutuhan utama masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Pada Minggu pagi, suasana berbeda tampak di Bontoulu, Desa Tellumpoccoe, ketika pembersihan ranting-ranting pohon yang menutupi badan jalan dilakukan dengan bantuan alat berat. Minggu (18/05).


Kegiatan ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah desa dan partisipasi warga dalam menjaga infrastruktur dasar. Pembersihan ini tidak hanya bertujuan memperlancar lalu lintas warga, tetapi juga meningkatkan keselamatan, terutama saat malam hari dan musim hujan.


Hadir langsung di lokasi, Ketua RT Bontoulu, Pak Ramli, bersama Pak Dusun Bontoulu, Muhammad Ali, memantau jalannya kegiatan. Kehadiran mereka memastikan bahwa pekerjaan berlangsung sesuai rencana dan tidak merusak tanaman warga di sekitar jalan.


“Kami ingin memastikan bahwa alat berat bekerja secara efisien, tapi juga tetap memperhatikan kepentingan warga sekitar,” ujar Pak Ramli saat ditemui di lokasi kegiatan. Ia mengapresiasi kerja sama antara pemerintah desa dan warga dalam menjaga lingkungan.


Sementara itu, Pak Dusun Muhammad Ali menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin pemeliharaan jalan desa. “Ini bukan sekadar pembersihan, tapi bagian dari upaya jangka panjang menciptakan akses yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelasnya.


Sejumlah warga terlihat antusias membantu dengan mengangkat ranting-ranting kecil yang sudah dipotong. Mereka menyambut baik kegiatan ini karena jalan utama yang sebelumnya terganggu oleh semak dan dahan kini tampak lebih bersih dan mudah dilalui.


Kegiatan pembersihan ini juga menjadi momen kebersamaan antara warga dan pemerintah desa. Tawa dan obrolan ringan terdengar di sela-sela kerja keras, menciptakan suasana gotong royong yang hangat dan penuh semangat.


Tidak sedikit kendaraan yang sebelumnya kesulitan melintas karena ranting menjuntai, kini bisa bergerak lebih leluasa. Warga yang memiliki usaha kecil seperti penjual sayur dan tukang ojek pun merasakan dampak langsung dari akses jalan yang lebih terbuka.


Pembersihan dilakukan sepanjang jalan utama yang menghubungkan dusun dengan desa induk. Alat berat yang digunakan merupakan bantuan dari Pak Ronal dan berhasil menyingkirkan ranting besar yang sulit ditangani secara manual oleh warga.


“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala,” kata seorang warga yang ikut menyaksikan proses pembersihan. Ia menilai, perhatian terhadap akses jalan adalah langkah awal yang penting dalam mendorong kemajuan desa.


Kegiatan ini juga dinilai sebagai langkah awal dalam menghadapi akhir musim hujan yang biasanya menyebabkan jalan menjadi licin dan rawan kecelakaan jika tertutup ranting atau daun basah.


Dengan selesainya kegiatan pembersihan ini, warga Bontoulu kini memiliki jalan yang lebih aman, bersih, dan nyaman. Semangat kolaborasi antara warga dan pemerintah desa diharapkan menjadi inspirasi bagi dusun dan desa lain dalam membangun wilayah mereka secara mandiri dan berkelanjutan.


Kasra K Limpo*




28 April 2025

Puskesmas Marusu Satukan Kekuatan Desa untuk Tekan Angka Stunting 2025

 



Muliainfo.com, Marusu, – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Maros, Puskesmas Marusu menggelar pertemuan penting yang melibatkan seluruh Kepala Desa, Bidan Desa, dan Kader Posyandu se-Kecamatan Marusu. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula UPTD Puskesmas Marusu pada Senin (28/04/2025).


Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari surat Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Maros, Nomor 000.07.6.3/203/Bapperida/IV/2025, tertanggal 17 April 2025. Surat tersebut berisi permintaan penetapan petugas data aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2025.


Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.00 WITA ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor, demi menurunkan prevalensi stunting secara signifikan di wilayah desa dan kecamatan.


Kepala Puskesmas Marusu, Iskandar, S.Fam., Apt., dalam sambutannya menegaskan bahwa upaya menekan angka stunting tidak bisa hanya bertumpu pada sektor kesehatan. Menurutnya, peran aktif seluruh elemen masyarakat mutlak diperlukan.


"Stunting berdampak pada masa depan bangsa. Jika kita tidak bergerak bersama, kita akan kehilangan generasi emas di masa mendatang," kata Iskandar penuh semangat di hadapan peserta yang hadir.


Dalam pertemuan ini, seluruh peserta diwajibkan membawa data sasaran. Data tersebut menjadi bahan validasi serta pemutakhiran program intervensi spesifik dan sensitif yang akan diterapkan di masing-masing desa.


Data yang akurat menjadi kunci penting untuk menyusun kebijakan yang tepat sasaran. Tanpa data yang valid, program-program intervensi berisiko tidak efektif dan tidak mampu menjangkau anak-anak yang benar-benar membutuhkan.


Selain paparan materi, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi kelompok. Di sesi ini, para peserta diberi ruang untuk berbagi pengalaman, menceritakan tantangan di lapangan, sekaligus mendiskusikan solusi kreatif untuk mengatasi persoalan stunting.


Banyak peserta yang antusias mengemukakan ide-ide baru, seperti optimalisasi Posyandu keliling, penguatan program gizi di tingkat desa, hingga kolaborasi dengan sekolah-sekolah dalam edukasi gizi sejak dini.


Kepala Desa se-Kecamatan Marusu menyambut baik inisiatif ini. Mereka berkomitmen untuk memperkuat program desa di bidang gizi, sanitasi lingkungan, dan layanan kesehatan dasar, guna mendukung penuh program nasional percepatan penurunan stunting.


Sementara itu, para Bidan Desa dan Kader Posyandu diharapkan menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat serta melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.


Mereka juga diharapkan aktif dalam mendeteksi masalah gizi sedini mungkin, agar intervensi bisa dilakukan lebih cepat dan tepat, sebelum anak-anak masuk ke fase risiko stunting.


Menutup pertemuan, Kepala Puskesmas Marusu kembali mengingatkan pentingnya keberlanjutan program dan konsistensi di lapangan. "Mari jadikan tahun 2025 sebagai tonggak sejarah percepatan, bukan sekadar rencana di atas kertas," tegas Iskandar.


Dengan kolaborasi semua pihak dan kerja keras yang berkesinambungan, Kecamatan Marusu diharapkan mampu menjadi contoh sukses penurunan stunting, tidak hanya di Maros, tetapi juga di tingkat provinsi bahkan nasional.


Semangat perubahan yang dibawa dalam pertemuan ini menumbuhkan optimisme bahwa masa depan anak-anak Marusu akan lebih cerah, sehat, dan penuh potensi.


Kasra K Limpo*


14 April 2025

**Aliyah Mustika Ilham Tinjau RSUD Daya: Pelayanan Kesehatan Harus Optimal

 


Muliainfo.com, Makassar— Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, melakukan inspeksi langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota Makassar pada Senin, 14 April 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kondisi fasilitas dan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.


Dalam kunjungannya, Aliyah didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur RSUD Daya. Kehadiran keduanya menunjukkan perhatian serius terhadap kondisi rumah sakit milik pemerintah kota tersebut.


Mereka meninjau langsung sejumlah titik di area rumah sakit, termasuk ruang-ruang poliklinik yang menjadi tempat utama masyarakat mendapatkan layanan kesehatan. Dari hasil pantauan, ditemukan beberapa kerusakan infrastruktur yang cukup memprihatinkan.


“Plafon di beberapa titik terlihat rusak parah. Ada rembesan air saat hujan, bahkan bekas rayap yang membuat sebagian plafon nyaris roboh,” ungkap dr. Nursaidah saat mendampingi peninjauan tersebut.


Kerusakan bangunan itu dinilai dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan pasien maupun tenaga medis. Oleh karena itu, Wakil Wali Kota meminta agar dilakukan perbaikan secepat mungkin untuk menghindari risiko lebih besar.


Selain kerusakan fisik, Aliyah Mustika Ilham juga memberikan perhatian serius terhadap kelayakan alat-alat medis yang digunakan di RSUD Daya. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kondisi seluruh peralatan.


“Kita ingin memastikan semua fasilitas, termasuk alat kesehatan, dalam kondisi layak pakai. Pelayanan kesehatan tidak boleh terganggu oleh kerusakan yang bisa diantisipasi,” tegasnya.


Inventarisasi aset rumah sakit menjadi salah satu langkah prioritas yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Tujuannya adalah agar pengadaan dan perbaikan dapat tepat sasaran, serta meningkatkan kualitas layanan secara menyeluruh.


Kunjungan ini menjadi sinyal kuat dari Pemerintah Kota Makassar bahwa mereka tidak tinggal diam terhadap persoalan fasilitas kesehatan. Ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah untuk hadir langsung dalam menyelesaikan persoalan di lapangan.


Di sela-sela peninjauan, Aliyah juga menyempatkan diri berdialog langsung dengan sejumlah pasien dan tenaga medis. Ia mendengarkan berbagai keluhan dan masukan, yang menurutnya sangat berharga dalam merumuskan kebijakan perbaikan.


Respons positif datang dari para pasien dan staf rumah sakit atas kehadiran Wakil Wali Kota. Mereka berharap langkah-langkah konkret segera diwujudkan agar RSUD Daya bisa menjadi rumah sakit rujukan yang lebih baik dan nyaman.


Pemerintah Kota Makassar menyatakan siap menindaklanjuti hasil inspeksi ini dengan aksi nyata. Harapannya, RSUD Daya dapat menjadi pusat pelayanan kesehatan yang unggul, aman, dan memberikan kenyamanan bagi seluruh lapisan masyarakat.


Red*

09 April 2025

Musyawarah Desa Tellumpoccoe Bahas Ketahanan Pangan dan Pengembangan Usaha Melalui BUMDes

 



Muliainfo.com, Maros – Pemerintah Desa Tellumpoccoe, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, menggelar musyawarah desa guna membahas penetapan program ketahanan pangan sekaligus menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Tellumpoccoe, H. Danial, dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat. Rabu (09/04/25).


Musyawarah ini menjadi forum penting untuk menggali gagasan dan masukan dari masyarakat terkait usaha-usaha yang relevan dengan potensi desa. Dalam sambutannya, H. Danial menekankan pentingnya keterlibatan aktif warga agar program yang dirancang bisa benar-benar menyentuh kebutuhan dan memperkuat ekonomi lokal.



Dalam pembahasan, disepakati bahwa BUMDes akan memodali beberapa jenis usaha yang dinilai potensial untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat. Di antaranya adalah usaha pertanian hortikultura, budidaya ikan air tawar, penggemukan ternak sapi dan kambing, serta pengolahan hasil tani seperti keripik, abon, dan olahan pisang.


Usaha tani sayur-sayuran seperti cabai, tomat, dan kangkung dipilih karena permintaan pasar yang tinggi serta cocok dengan kondisi tanah di Tellumpoccoe. Selain itu, peternakan ayam kampung juga diusulkan karena pemeliharaannya mudah dan hasilnya bisa menjadi tambahan gizi sekaligus penghasilan.


Budidaya ikan dalam ember (budikdamber) juga menjadi topik menarik dalam musyawarah. Program ini dinilai cocok dikembangkan di lingkungan rumah warga dengan lahan terbatas, dan bisa dijalankan oleh ibu rumah tangga serta pemuda desa sebagai usaha tambahan yang menjanjikan.


Untuk memastikan usaha-usaha tersebut bisa berkembang, BUMDes akan memberikan bantuan modal awal, serta mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku usaha. Rencana ini juga akan melibatkan dinas pertanian, peternakan, serta perikanan Kabupaten Maros agar proses berjalan dengan baik dan berkelanjutan.


Kepala Desa H. Daniel juga menyampaikan bahwa pentingnya musyawarah desa bukan hanya soal perencanaan program, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran bersama dalam membangun desa. “Melalui forum ini, masyarakat bisa menyampaikan ide dan usulan agar pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh semua,” ujarnya.


Dalam forum tersebut juga dibahas upaya pemasaran produk-produk hasil usaha desa. Pemerintah desa merencanakan kerja sama dengan pasar-pasar lokal dan bahkan mengembangkan pemasaran digital agar produk bisa dikenal lebih luas.


Langkah-langkah konkret yang akan diambil setelah musyawarah ini antara lain menyusun Peraturan Desa (Perdes) tentang ketahanan pangan dan usaha desa, membentuk tim pelaksana teknis BUMDes, serta melakukan pendataan warga yang siap bergabung dalam program ini.


Musyawarah ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara dan komitmen bersama untuk mendukung semua program yang telah disepakati. Masyarakat tampak antusias dan optimis terhadap arah pembangunan desa yang semakin jelas dan terarah.


Dengan adanya musyawarah ini, Desa Tellumpoccoe menegaskan komitmennya untuk mandiri dalam ketahanan pangan dan menciptakan peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan warganya secara merata dan berkelanjutan.


Kasra K Limpo*

08 April 2025

Halal Bihalal dan Lokakarya Mini Digelar di Pustu Marusu, Dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Maros

 



Muliainfo.com, Maros,  — Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Gedung Baru Pustu Marusu di Dusun Takkalasi, Desa Temmapadduae, saat kegiatan Halal Bihalal yang dirangkaikan dengan Lokakarya Mini rutin digelar oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Marusu, Iskandar. Acara ini berlangsung pada Selasa, 8 April 2025, dan menjadi momentum penting dalam mempererat silaturahmi serta memperkuat koordinasi lintas sektor. Selasa (08/04/25).


Kegiatan ini menjadi spesial dengan kehadiran langsung anggota DPRD Kabupaten Maros, Bapak Yusuf Sarro. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas undangan yang diberikan. “Saya merasa terhormat bisa berada di tengah-tengah bapak ibu semua hari ini. Ini adalah momen yang sangat penting, tidak hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga untuk berdiskusi dan menyatukan semangat dalam pelayanan masyarakat,” ungkapnya.



Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Desa Temmapadduae, Bapak Aminuddin, S.E., serta Kepala Desa Tellumpoccoe, Bapak H. Daniel, yang datang bersama para staf desa. Kehadiran para pemangku kepentingan dari tingkat desa hingga kabupaten menunjukkan besarnya perhatian terhadap penguatan pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan Marusu.


Seluruh staf Pustu Marusu tampak antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir. Mereka turut menyambut para tamu undangan dengan penuh kehangatan. Perwakilan dari berbagai instansi pemerintahan di Kabupaten Maros juga hadir, memperlihatkan sinergi nyata antar lembaga dalam mendukung program-program kesehatan.


Gedung baru Pustu Marusu yang menjadi lokasi kegiatan ini memberikan nuansa segar dan semangat baru. Lokasinya yang strategis di Dusun Takkalasi, Desa Temmapadduae, diharapkan mampu menjadi pusat pelayanan kesehatan yang representatif dan ramah masyarakat.


Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Marusu, Iskandar, yang menyampaikan pentingnya menjaga kekompakan dan menjadikan halal bihalal ini sebagai wadah evaluasi sekaligus perencanaan strategis untuk pelayanan ke depan. “Lokakarya dan halal bihalal ini adalah refleksi komitmen kita untuk terus melayani masyarakat dengan lebih baik,” ujar Iskandar.


Selain sambutan-sambutan, kegiatan juga diisi dengan sesi diskusi ringan seputar peningkatan pelayanan kesehatan, tantangan di lapangan, serta masukan dari para undangan yang hadir. Hal ini menunjukkan bahwa acara tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga produktif dan berdampak langsung terhadap perencanaan kerja puskesmas ke depan.


Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara tenaga kesehatan dengan pemerintah desa dan perwakilan masyarakat. Dialog terbuka yang terbangun selama acara menciptakan suasana yang inklusif dan partisipatif, mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi kekuatan utama dalam pelayanan publik.


Bapak Yusuf Sarro dalam wawancaranya menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan bahkan diperluas cakupannya. “Sinergi yang kuat antara DPRD, pemerintah desa, dan tenaga kesehatan adalah kunci untuk membangun Maros yang lebih sehat dan sejahtera,” ujarnya.


Kepala Desa Temmapadduae dan Kepala Desa Tellumpoccoe pun memberikan sambutan yang serupa, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan mengajak seluruh pihak untuk aktif dalam mendukung program-program kesehatan, khususnya di tingkat desa.


Setelah rangkaian acara resmi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi ramah tamah dan makan bersama. Momen ini semakin mempererat rasa kekeluargaan di antara peserta, sekaligus menjadi ajang saling mengenal lebih dekat antarinstansi dan tokoh masyarakat.


Dengan berakhirnya kegiatan ini, semangat kolaboratif yang tercipta diharapkan menjadi bekal penting dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan dan memperkuat jejaring kemitraan antar pemangku kepentingan di Kecamatan Marusu dan Kabupaten Maros secara keseluruhan.


Kasra*