21 Juli 2025

Plt.Kepala SDN Lumu-Lumu Buka Suara: Klarifikasi Pemberitaan Sepihak, Sekolah Kami Tetap Aktif dan Patuh Aturan

 


 

Muliainfo.com, Makassar, — Menyikapi pemberitaan salah satu media terkait kondisi SDN Lumu-Lumu, Plt. Kepala Sekolah, Syafruddin, S.Pd, menyampaikan klarifikasi resmi. Ia menyayangkan bahwa informasi yang dipublikasikan tidak melalui proses konfirmasi langsung kepada pihak sekolah, sehingga menimbulkan kesan keliru dan merugikan. Senin 21 Juli 2025.


“Tabe bu, saya bisa pahami apa yang diberitakan ini tidak 100 persen benar adanya. Sayangnya, informasi yang diangkat hanya bersumber dari pihak luar yang tidak sepenuhnya memahami situasi nyata di sekolah kami,” ungkap Syafruddin.



Menurutnya, wartawan yang datang ke Pulau Lumu-Lumu tidak sempat berdialog langsung dengan pihak sekolah, serta mengambil dokumentasi di luar waktu kegiatan belajar mengajar. “Mereka mengambil gambar malam hari dan pagi sekitar pukul enam, saat kegiatan belum berlangsung,” tambahnya.


Saat itu, proses MPLS hari pertama telah selesai dan siswa sudah pulang ke rumah masing-masing. Hal ini menyebabkan gambar atau video yang ditampilkan tampak seperti sekolah tidak aktif, padahal kenyataannya proses pembelajaran tetap berjalan sesuai jadwal.


Syafruddin menekankan bahwa sekolah mereka tetap menjalankan seluruh kegiatan pendidikan sebagaimana mestinya, meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana. Hingga kini, SDN Lumu-Lumu hanya memiliki tiga ruang kelas aktif, satu ruang kepala sekolah, dan satu ruang pustaka.


“Dengan ruang terbatas itu, kami menyusun jadwal guru secara bergilir agar tidak ada benturan jam pelajaran. Jadi jika dikatakan guru jarang hadir, itu tidak tepat,” jelasnya. Ia memastikan bahwa semua guru, termasuk guru PNS, hadir sesuai jadwal dan melaksanakan tugas dengan baik.


Terkait laporan dari orang tua siswa yang ikut menjadi narasumber dalam berita, Syafruddin mengungkapkan bahwa informasi tersebut patut diduga berasal dari pihak yang memiliki kepentingan pribadi dan tidak obyektif.


“Memang ada salah satu orang tua yang menyampaikan keluhan karena anaknya tidak kami terima sebagai guru. Kami tolak karena belum memenuhi standar kelayakan sebagai tenaga pendidik, dan hal ini seharusnya tidak dijadikan bahan untuk menyerang sekolah,” tegasnya.


Pihak sekolah menyadari kondisi fisik sekolah yang jauh dari kata ideal. Bangunan lama, tidak adanya rumah dinas guru, halaman sekolah, pagar pembatas, serta keterbatasan akses ke jenjang pendidikan lanjutan merupakan realita yang dihadapi setiap hari.


Namun, keterbatasan tersebut tidak menyurutkan semangat para guru dan siswa untuk tetap melaksanakan proses belajar mengajar. Bahkan kegiatan pembinaan karakter seperti ibadah Jumat tetap rutin dilakukan, meski secara sederhana di dalam ruang kelas.


“Karena tidak ada halaman, tidak ada pagar sekolah, dan tidak ada ruang serbaguna, maka sebagian besar kegiatan dilakukan di dalam kelas. Tapi kami tetap laksanakan sebaik mungkin,” kata Syafruddin.


Ia menambahkan bahwa SDN Lumu-Lumu merupakan salah satu sekolah dengan fasilitas paling minim di Kota Makassar, namun tetap menjalankan fungsi pendidikan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.


“Saya sebagai pimpinan di sekolah ini, siap bertanggung jawab atas jalannya proses pendidikan, dan terus berkomitmen menjaga mutu dan etika kerja kami di lapangan,” ujarnya dengan tegas.


Syafruddin berharap pihak media dan masyarakat luas dapat memberikan ruang klarifikasi yang adil kepada sekolah-sekolah di wilayah terpencil. Ia menilai pentingnya verifikasi sebelum sebuah berita diterbitkan, agar tidak menimbulkan keresahan atau prasangka yang tidak berdasar.


“Kami tidak anti kritik, tapi kami berharap kritik disampaikan dengan data yang akurat dan proses yang etis, termasuk konfirmasi langsung kepada sekolah. Jangan sampai justru menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak yang sedang belajar,” tuturnya.


Sebagai bentuk keterbukaan dan akuntabilitas, ia membuka pintu kepada siapa pun yang ingin melihat langsung kondisi sekolah dan proses belajar di SDN Lumu-Lumu. “Silakan datang dan saksikan sendiri bagaimana kami tetap mengabdi di tengah keterbatasan,” pungkasnya.


M.Yahya

This Is The Newest Post