Muliainfo.com, Makassar - PDAM Makassar mencatatkan saldo dana cadangan sebesar Rp24 miliar, angka yang mencerminkan kekuatan keuangan perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan operasional. Penjabat Direktur Utama (Plt. Dirut) PDAM Makassar, Hamzah, menyampaikan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menjamin keberlanjutan layanan air bersih kepada masyarakat. Jumat (16/05).
Dalam pernyataannya, Hamzah menegaskan pentingnya transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Ia menilai bahwa pengelolaan dana publik harus dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab demi menjaga kepercayaan masyarakat.
Menurut Hamzah, transparansi bukan hanya sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai landasan dalam membangun sistem keuangan perusahaan yang sehat. Dengan keterbukaan informasi, masyarakat dapat ikut memantau penggunaan anggaran dan menilai kinerja manajemen secara objektif.
Kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi fokus utama PDAM Makassar. Hamzah menuturkan bahwa penerapan aturan yang ketat akan mencegah potensi penyalahgunaan dana dan mendorong profesionalisme dalam tata kelola perusahaan.
PDAM Makassar telah menetapkan komitmen untuk terus memperbaiki sistem pelaporan keuangan dan melakukan audit internal secara berkala. Langkah ini dinilai penting untuk menjamin integritas dan akuntabilitas perusahaan dalam mengelola keuangan publik.
Selain aspek keuangan, Hamzah menyampaikan bahwa PDAM Makassar memiliki rencana strategis untuk memanfaatkan dana cadangan guna meningkatkan kualitas pelayanan air bersih. Hal ini mencakup perbaikan jaringan distribusi, peningkatan kapasitas produksi, dan modernisasi teknologi pengolahan air.
Ia menambahkan, pengelolaan keuangan yang baik akan berdampak langsung pada peningkatan layanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, setiap alokasi dana harus diarahkan pada program-program yang berorientasi pada kepentingan publik.
PDAM Makassar juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi pengelolaan keuangan perusahaan. Hamzah menyebutkan bahwa partisipasi publik sangat penting dalam menciptakan iklim transparansi dan akuntabilitas yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, evaluasi dan monitoring secara berkala terhadap kebijakan keuangan perusahaan juga menjadi perhatian utama. PDAM Makassar menilai bahwa sistem pengawasan yang ketat akan mendukung efisiensi dalam penggunaan dana dan mencegah pemborosan.
Dengan strategi yang jelas dan pengelolaan yang profesional, Hamzah optimistis bahwa PDAM Makassar mampu meningkatkan kualitas layanan air bersih sekaligus menjaga keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.
Sebagai bagian dari visi perusahaan, PDAM Makassar menargetkan untuk menjadi penyedia layanan air bersih terdepan di Indonesia. Visi ini akan diwujudkan melalui penguatan sistem keuangan, peningkatan pelayanan, dan inovasi teknologi.
Di sisi lain, PDAM Makassar juga mengusung misi untuk terus memberikan pelayanan air bersih yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, perusahaan yakin dapat mencapai target-target tersebut dengan baik.
Yahya*