Muliainfo.com, Makassar,--Dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Makassar mengangkat semangat emansipasi perempuan ke dalam ranah pembangunan infrastruktur. Melalui tema “Perempuan Jadi Garda Terdepan Pembangunan Infrastruktur”, DPU Makassar mengajak perempuan untuk mengambil peran sentral dalam membangun masa depan kota. Senin (21/04).
Ajakan ini sejalan dengan semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan hak-hak perempuan di berbagai bidang kehidupan. Kini, semangat tersebut dihidupkan kembali dalam konteks pembangunan, di mana perempuan tidak hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai pelaku utama.
Zuhaelsi Zubir, salah satu tokoh perempuan yang aktif di lingkungan DPU Makassar, menyampaikan bahwa keterlibatan perempuan dalam pembangunan infrastruktur bukan sekadar simbolis, tetapi memiliki dampak nyata bagi keberlanjutan pembangunan kota.
Menurutnya, perempuan memiliki perspektif yang unik dan pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan tantangan pembangunan. Keterlibatan mereka dapat memperkaya proses perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur, sehingga lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat luas.
Momentum Hari Kartini dijadikan sebagai momen refleksi sekaligus langkah konkret untuk terus mendorong partisipasi perempuan. DPU Makassar berkomitmen untuk membuka lebih banyak ruang bagi perempuan agar dapat terlibat dalam proyek pembangunan, baik di tingkat teknis maupun pengambilan keputusan.
Komitmen ini diwujudkan melalui program pelatihan dan peningkatan kapasitas perempuan di bidang infrastruktur. Peluang yang diberikan tidak hanya untuk memperluas pengetahuan teknis, tetapi juga untuk membentuk jiwa kepemimpinan yang tangguh dan visioner.
Dengan pelibatan aktif perempuan, pembangunan infrastruktur diharapkan tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara sosial. Perempuan dapat menjadi penghubung antara kebutuhan masyarakat dan arah pembangunan yang dijalankan pemerintah.
Tak hanya itu, DPU Makassar juga menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia perempuan agar mampu bersaing dan berkontribusi dalam skala yang lebih luas, termasuk menjadi pengambil kebijakan strategis dalam proyek-proyek besar kota.
Hari Kartini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk merayakan dan melanjutkan perjuangan Kartini dalam konteks yang lebih modern. Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur menjadi ladang baru perjuangan perempuan untuk menegaskan perannya dalam kemajuan bangsa.
Makassar sebagai kota metropolitan yang terus tumbuh memerlukan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk perempuan. Sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci utama dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Melalui tema besar yang diusung tahun ini, DPU Makassar berharap lahir lebih banyak Kartini masa kini yang berani tampil, memimpin, dan memberikan solusi nyata bagi tantangan infrastruktur perkotaan.
Dengan langkah yang terarah dan dukungan menyeluruh, DPU Makassar yakin perempuan dapat menjadi motor penggerak yang kuat dalam membangun kota yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Yahya*