07 Februari 2025

Oknum Kadus Diduga Memicu Konflik Keluarga di Desa Pattangga, Masyarakat Minta Tindakan Tegas


Muliainfo.com, Wajo – Sebuah insiden yang memicu ketegangan di Desa Pattangga, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo, menjadi sorotan publik. Kasus ini bermula dari perselisihan keluarga yang berujung pada dugaan keterlibatan seorang oknum Kepala Dusun (Kadus) dalam memperkeruh situasi.


Konflik terjadi antara Nur Faizah, menantu dari almarhum pemilik rumah, dengan pihak keluarga almarhum, yakni Elma Yunita dan Dg. Odang. Insiden ini bermula saat Nur Faizah datang untuk mengambil barang-barang milik mendiang, delapan hari setelah kepergiannya. Namun, kehadirannya disambut dengan ketegangan karena pihak keluarga masih dalam suasana berduka.


Dalam kondisi emosional, terjadi adu mulut yang berujung pada tindakan fisik. Nur Faizah diduga melontarkan kata-kata yang dianggap kurang pantas, sehingga memicu reaksi dari Elma Yunita yang menamparnya, serta Dg. Odang yang menarik rambutnya. Insiden ini akhirnya dilaporkan Nur Faizah ke Polsek Bola.


Yang menjadi perhatian adalah dugaan keterlibatan Adi Jaya, seorang Kepala Dusun di Desa Manurung sekaligus kakak ipar Nur Faizah. Alih-alih berperan sebagai penengah, Adi Jaya diduga justru mendorong Nur Faizah untuk tidak berdamai dan melanjutkan laporan ke tingkat yang lebih tinggi. Sikap ini menuai kritik, mengingat seorang perangkat desa seharusnya mengedepankan penyelesaian secara damai dan berimbang.


Upaya tokoh masyarakat dan pemerintah desa untuk mendamaikan kedua belah pihak pun menemui jalan buntu. Masyarakat menilai bahwa keterlibatan Adi Jaya justru memperkeruh situasi, yang berpotensi merusak hubungan kekeluargaan serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur desa.


Keluarga almarhum dan warga setempat kini mendesak pihak berwenang untuk mengambil langkah tegas terhadap dugaan pelanggaran etika ini. Mereka berharap pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja aparat desa agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.


Aparatur desa diharapkan mampu menjadi jembatan perdamaian dalam setiap konflik, bukan justru memperuncing permasalahan. Kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin lokal harus dijaga dengan sikap yang adil, bijak, dan mengutamakan kepentingan bersama.


Laporan: Kasra

Editor: Redaksi Muliainfo.com